Posted on: 05/19/20 at 9:00 am
Meskipun rencana tur tahun 2020 Taylor Swift telah ditunda karena pandemi virus Corona, superstar pop itu mempersembahkan fans-nya dengan sebuah pertunjukan spesial bertajuk Taylor Swift City of Lover Concert, sebuah konser istimewa yang ditayangkan di stasiun TV ABC pada Minggu (17 Mei) malam lalu. Direkam bulan September lalu di L’Olympia Theatre, Paris, Perancis di depan audiens fans yang akrab dari seluruh dunia, konser spesial tersebut menangkap momentum Taylor Swift yang sangat menyenangkan, beberapa minggu setelah perilisan album ketujuhnya yang menuai banyak pujian, Lover.
Baca juga: Katy Perry Tanggapi Rumor Mengenai Lagu Kolab Dengan Taylor Swift
Konser spesial ini juga menawarkan beberapa wawasan tentang proses penciptaan album Lover, saat Taylor Swift menjelaskan tema-tema seputar album dengan durasi terpanjangnya sejauh ini serta membahas presentasi live mereka.
“Banyak lagu-lagu di album ini yang baru saja keluar, aku belum pernah mainkan secara live sebelumnya!” ujar Taylor Swift pada awal acara. Meskipun konser berskala stadiumnya tidak akan terjadi tahun ini, fans Taylor Swift setidaknya harus menontonnya memainkan beberapa lagu favoritnya dari album Lover menggunakan gitar akustik, grand piano atau sebagai performa bersama band lengkap yang biasa mereka saksikan.
Dengan Taylor Swift yang sedang menguasai prime time, berikut adalah delapan momen terbaik dari acara spesial City of Lover Concert, disajikan secara kronologis dan dengan audio dari setiap performanya.
“You’ll never find another like me-e-e!” lantun Taylor Swift saat membuka acara spesial itu, dan menilai dari luapan semangat yang heboh dari para fans di kerumunan, warga Paris sepertinya setuju dengannya. Ketika warna-warna pastel dengan santai meledak di layar belakangnya, para fans Taylor Swift dengan gembira berteriak bersama menyanyikan single utama Lover tersebut.
Sebelum menyanyikan lagu ‘The Archer’, Taylor Swift mengatakan bahwa lagu tersebut “merangkum kompleksitas dalam jatuh cinta” – namun performa lagu itu terdengar penuh emosi dalam kesederhanaannya, dengan irama yang bergema di seluruh teater dan mengundang penonton untuk ikut bertepuk tangan. Ketika Taylor Swift menunjuk ke kerumunan dan mengubah lirik “Who could stay” menjadi “You could stay“, energi semua fans pecah, dan itulah momen yang diharapkan.
Dengan gelang menyala yang menatapnya dari depan, Taylor Swift memalingkan kepalanya ke belakang selama debut live dari lagu ‘Death By a Thousand Cuts’ dan terus memetik gitar akustiknya, menggelegak dengan emosi di bagian bridge lagu itu sebelum menenangkan dirinya dengan sekilas senyuman nakal. Tidak peduli bahwa lagu itu sebelumnya belum pernah ditampilkan – seluruh fans tetap tahu setiap liriknya.
Baca juga: 6ix9ine Kalahkan Taylor Swift Dengan Video 100 Juta Views Tercepat
“Kurasa aku benar-benar menulis lagu ini… ketika aku sedang di bak mandi!” ungkap Taylor Swift sebelum memainkan versi lagunya yang lebih simpel. Yang sama mempesonanya dengan penampilannya adalah saat Taylor Swift memberi tahu penonton Paris bahwa kadang-kadang dia menggunakan foto pribadi yang sangat spesifik sebagai inspirasi penulisan lagunya. Saat menceritakan kisahnya saat tinggal di ‘Cornelia Street’: “Ini sudah pasti merupakan salah satu yang penuh nostalgia”.
Di pertengahan konsernya, Taylor Swift menampilkan lagu ‘The Man’ untuk pertama kalinya – ini berbulan-bulan sebelum lagu itu menjadi single resmi dan merilis video musik yang penuh pertukaran gender. Namun suasana audiens di Paris meledak ketika Taylor Swift membawakan versi akustik dari lagu yang menentang seksisme itu, dan meneriakkan lirik “Leo in Saint Tropez” dengan penuh percaya diri. Beberapa minggu setelah Lover dirilis, para Swifties (fanbase Taylor Swift) dengan jelas mengerti betapa pentingnya lagu ‘The Man’ bagi pahlawan mereka.
“I don’t wanna look at anything else now that I saw you,” lantun Taylor Swift saat menyanyikan lagu penutup Lover, ‘Daylight’, “I don’t wanna think of anything else now that I thought of you“. Itu hampir tidak mungkin untuk tidak merasa sedikit merinding ketika Taylor Swift mencurahkan hatinya sambil duduk di grand piano saat kameranya diarahkan ke seorang fan muda yang dengan bangga menyanyikan lirik lagu itu.
“Cinta adalah banyak hal – cinta adalah kekacauan, cinta adalah kegilaan, cinta adalah sukacita. Menurutku, cinta adalah kesetaraan,” ujar Taylor Swift kepada penontonnya di Paris. Adakah yang tidak setuju dengan bagian terakhir itu? Maka kalian harus tenang, Taylor Swift menyatakan itu sebelum berpesta dengan penari cadangannya dan menari di depan berbagai visual neon. Mengikuti serangkaian pertunjukan yang langka, produksi dari seluruh band pengiring ‘You Need To Calm Down’ yang penuh suasana ceria dibuat untuk salah satu momen paling mengesankan malam itu.
Acara spesial itu diakhiri dengan Taylor Swift yang jelas sedang sangat bahagia, menyanyikan lagu ‘Lover’ dengan kata-kata itu tertulis sepanjang gitarnya, dukungan penuh dari bandnya di belakang, sebuah teater yang penuh dengan fans yang menyanyikan setiap kata. Taylor Swift tidak dapat menahan senyumnya selama lagu itu, dan begitu pula para fans di Teater L’Olympia yang muncul di layar (atau, bisa dibayangkan, jutaan fans diehard yang menonton dari rumah).
Penerjemah: Mohamad Shabaa El Sadiq
Editor: Dharma Samyayogi
Tags:
Perkenalkan penyanyi pendatang baru dari kota Jember, Jawa Timur. Nama Maltha Hilda atau cukup dipanggil Maltha saja. Belum lama ini, doi merilis single te
Taylor Swift era album Fearless, 2008. (Foto: Scott Gries/Getty Images). Taylor Swift telah menemukan dan melepas 'Mr. Perfectly Fine', salah satu lagu yang
Setelah single 'Is It Wrong to Loving You' yang baru-baru ini meraih 1 juta streams di Spotify, Sindy Amani akhirnya melepas mini album alias EP perdananya
Rio Febrian adalah seorang penyanyi kebanggaan Indonesia yang sudah dikenal dengan lagu-lagu bertemakan romantisme. Di balik lirik yang menawan serta aluna