Posted on: 02/10/21 at 10:30 am
Berawal dari perbincangan dan networking di ranah digital, suatu ide sederhana “pop-up” begitu saja. Ide yang menarik dan bisa dibilang sebagai percobaan pertama Anoa Records, yang seharusnya sudah dilakukan dari dulu, tapi baru terwujud sekarang. Lebih baik terlambat, daripada enggak pernah sama sekali, label indie Jakarta ini akan merilis sebuah album split dari band shoegaze dari Bali, Dive Collate, dengan band shoegaze Spanyol, The Lions Constellation.
Baca juga: Mogwai Rilis ‘Ritchie Sacramento’ Single Pemanasan Jelang Album Baru Di Februari
Bertajuk Dive The Lions, album split ini akan dirilis secara digital dan fisik (format kaset) pada tanggal 28 Februari 2021 nanti. Kedua band akan menyumbang masing-masing dua lagu yang menampilkan karakter yang begitu berbeda namun justru menyenangkan. Dive Collate dengan dua lagu berjudul ‘Winter’ dan ‘Myopic Feelings’, sementara The Lions Constellation dengan dua lagu berjudul ‘Nothing to be Done’ dan ‘Kiss Me’.
Dive Collate sendiri adalah band Bali yang sudah dirilis sebelumnya oleh Anoa Records, dua tahun lalu, dengan album mini Singles Jar. Terinspirasi oleh The Depreciation Guild, MBV, Slowdive, Deafcult, dan Lush, band ini memiliki tiga personel, yakni Pingkan (vokal, gitaris), Deddy Bondet (gitaris), dan Aris (bassis, backing vocal). ‘Winter’ menjadi lagu terbaru mereka, di mana lebih upbeat dan shoegazing, dan liriknya tentang momen di mana Pingkan harus tertahan di Rusia enggak bisa pulang ke Indonesia, pada saat awal pandemi tahun lalu.
The Lions Constellation sendiri adalah band shoegaze dari Spanyol yang dihuni oleh RJ (vokalis, gitaris), Graham (bassis), P. Arthur (gitaris), dan B. Banani (gitaris). Mereka tinggal di Barcelona, dan sudah merilis album berjudul Flashing Light pada tahun 2009, dan bisa didengarkan di berbagai music streaming. Berkiblat pada Jesus and Mary Chain dan MBV, band ini juga mendengarkan Spacemen3, Ride atau 13th Floor Elevators. Kedua lagu mereka memang menyiratkan DNA dari hippism dan psikedelik di era 1960-an dan 1990-an. Band ini pernah satu panggung dan tur di Eropa bersama band-band seperti Interpol, The Horrors, Wire, The Wedding Present, Moon Duo, Sea and the cake, The Fuzztones, dan juga di berbagai festival besar dan terkenal seperti Primavera Sound.
Baca juga: MV Lirik Single Ke-3 Unit Shoegaze Sunlotus Iringi Album Debut “This Old House”
Dive The Lions bukanlah bualan soal kerennya album split dengan band asing, tapi soal keseruan ketika ide lahir dari hal yang sama, dan selera musik yang juga digemari, baik dari tiap band dan juga labelnya. Split Dive Collate dan The Lions Constellation bisa menjadi hal yang seru bagi siapa saja yang tertarik dan tulus untuk mendengarkannya. Itu akan terjadi pada hari terakhir di bulan Februari ini.
Sumber: Siaran Pers
Editor: Dharma Samyayogi
Milledenials. (Foto: dok. Milledenials). Secara klise sering kali disebut pengusung gaya musik Midwest Noise Emo, Milledenials terbentuk dari hubungan asmar
Mogwai. (Foto: Antony Crook). Mogwai membagikan lagu terbaru mereka, 'Ritchie Sacramento', lagu kedua yang mereka perkenalkan dari album studio ke-10 mereka
hulica. (Foto: Haum Entertainment). Setelah tertunda beberapa kali, akhirnya trio hulica melalui Haum Entertainment merilis debut EP yang berjudul how to es
Deafheaven. (Foto: Bobby Cochran). Band post-metal kelahiran San Fransisco, Amerika Serikat (AS), Deafheaven telah merilis album studio live baru mereka yan