Posted on: 02/8/21 at 10:30 am
Bokapnya Lars Ulrich (perlu dijelaskan nggak doi siapa? tukang gebuk Metallica -Ed.), Torben Ulrich, di usia 92 tahun kembali merilis album musik. Album ini merupakan hasil kolaborasi kata-kata yang diucapkan Torben dengan permainan cello Lori Goldston berjudul Oakland moments: cello, voice, reuniting (rejoicing) dan telah tersedia di Bandcamp dan format kaset pita secara terbatas sejak tanggal 5 Februari.
Baca juga: Don Dokken: Lars Ulrich Benar Soal Napster, Lihatlah Industri Musik Setelah Itu!
Album ini menampilkan Torben Urlich membaca teks puisi dengan iringan cello Goldston. Jika itu memicu kilas balik Lulu (album kolaborasi Metallica dan Lou Reed), jangan khawatir: Goldston bermain cukup menyenangkan, dan narasi Torben memiliki getaran audio ASMR yang menenangkan hati.
Lars menggunakan Instagram untuk memberi selamat kepada sang bokap: “Berusia 92 tahun dan baru saja memulai… Hari ini, seperti yang dilakukan seseorang di usianya, dia mengeluarkan album lagi… Yang satu ini adalah kolaborasi dengan teman tersayangnya @legoldston”.
Fakta bahwa Torben merilis musik baru di usia 92 tahun tidaklah terlalu mengejutkan. Dia mempertahankan kehadiran seumur hidupnya di dunia seni di negeri asalnya, Denmark sebagai penyair, musisi, jurnalis, pelukis, pembuat film, dan sebagai atlet tenis. Semua inspirasi ini meresap ke dalam kata-kata dan tilawah pada Oakland moments: cello, voice, reuniting (rejoicing), serta aspek spiritual dari “alkimia, tari, studi yoga, Budha, Kabbalah, Sufisme, Taoisme, dll,” seperti dikutip dari laman Bandcamp-nya.
Oakland moments: cello, voice, reuniting (rejoicing) Tracklist:
01. Elements of Play
02. Though the Waves
03. Unfolding Ways
04. Living on the Rope
05. Lunacies Included
06. Vastness, No Ground
07. Dice of Play, Slice of Pizza
Sound engineer Zachary Watkins mengenang kehadiran Torben selama sesi rekaman, dan menjelaskan bagaimana kolaborasi musik yang enggak umum ini ditangkap secara sonik.
“Energi semua orang sangat jelas, terutama dua artis yang akan saya dokumentasikan,” kata Watkins. “Saat saya berlari di sekitar studio untuk memastikan sesi itu akan sukses, Torben dengan lembut meminta saya berhenti, duduk, bersantai dan memperkenalkan diri. Saya segera tahu bahwa saya berurusan dengan pria yang sangat terkenal. Dia berbagi cerita tentang masa mudanya sebagai pemain tenis di Denmark, dan kejuaraan Black Music dan seni secara umum. Saya melanjutkan untuk menempatkan mikrofon menghadap instrumen artis (vokal, cello) dan merekam suara dan puisi yang kuat selama dua jam. Torben menyanyikan suaranya yang diucapkan. Saya tenggelam dalam kolaborasi yang sangat sensitif, rapuh, namun benar-benar didasarkan pada cinta dan rasa hormat”.
Jika belum mengenal Torben Ulrich yang legendaris, para penggemar Metallica pasti mengenal pria itu dari penampilannya yang tak terlupakan di film dokumenter Metallica tahun 2004 Some Kind of Monster. Saat Torben dibawa untuk “mencicipi” versi awal rekaman album St. Anger, doi memberikan penilaian yang blak-blakan: “Saya mungkin akan menghapusnya”.
Baca juga: Lars Ulrich Nggak Nyesal Sound Snare Dram “Kaleng” Album ‘St. Anger’ Metallica
Silakan menyimak Oakland moments: cello, voice, reuniting (rejoicing) di link Bandcamp di bawah ini.
Penerjemah & Editor: Dharma Samyayogi
Metallica circa 1986. (Foto: Ross Halfin via Metallica.com). Bagi sebagian besar kritikus dan penggemar, Master of Puppets adalah album terbaik Metallica. S
Suspect208 (ki-ka): Tye Trujillo, London Hudson, Cody Houston, Niko Tsangaris. Suspect208, band hard rock yang menampilkan London Hudson (putra Slash-nya Gu
Bob Rock (Foto: via YouTube), Metallica circa 1991. Produser kampiun Bob Rock telah menjual 100% hak produsernya untuk album self-titled Metallica tahun 199
Beatallica. (Foto: via Metal Assault Records). The Beatles bisa dibilang adalah band rock terhebat sepanjang masa, dan Metallica adalah band metal terbesar