Posted on: 09/10/20 at 7:30 am
Flea, bassis maestro Red Hot Chili Peppers (RHCP), dalam seminggu ini nampaknya sedang getol menyimak musik death metal, dan doi mencari rekomendasi album terbaik dari Cannibal Corpse.
Secara acak, musisi funk-rock veteran tersebut bertanya kepada para pengikut Twitter-nya pada hari Senin (7 September), “Apa album Cannibal Corpse terbaik?” Kira-kira 20 menit kemudian, setelah membaca dengan teliti ratusan respons yang doi terima, doi lantas menyatakan, “Oke, gue akan mulai dengan Tomb of the Mutilated“.
Kemudian, setelah memutar album death metal klasik Cannibal Corpse rilisan tahun 1992 itu, Flea berseru melalui Tweeter-nya, “THIS SHIT IS FUCKING INSANE!!!!!!! WHOOOOO!!!!! WHAAAAAAAA!”
Album Tomb of the Mutilated (1992) menampilkan vokalis orisinil Cannibal Corpse, Chris Barnes, yang setelah album The Bleeding (1994) kemudian doi dipecat dan digantikan oleh George “Corpsegrinder” Fisher dari Monstrosity, band death metal asal Tampa, Florida, Amerika Serikat (AS). Album tersebut mencakup lagu-lagu hits seperti ‘Hammer Smashed Face’ dan ‘I Cum Blood’, dan mendapat predikat sebagai salah satu album death metal terbaik sepanjang masa. Lagu ‘Hammer Smashed Face’ bahkan menjadi lagu original soundtrack film Ace Ventura yang dibintangi oleh aktor komedian Jim Carrey. Dan Chris Barnes bersama Cannibal Corpse pun tampil sebagai cameo di dalam adegan film box office tersebut.
Baca juga: Thom Yorke & Flea Hadirkan “Daily Battles”
Dan ada hal yang cukup lucu, di antara respons yang diterima Flea di Tweeter adalah dari Chris Barnes sendiri, yang menulis, “Blood Sugar Sex Magik (adalah) album RHCP favoritgue”. Gitaris Jeremy Wagner dari band death metal Broken Hope ikut-ikutan menjawab, “Chris… gue ingat ketika kita tur bareng pada musim gugur 1995, yang lo lakukan hanyalah mendengarkan album One Hot Minute RHCP (secara) NON-STOP. (Saat itu) album itu baru saja keluar dan lo dibikin tergila-gila karena itu”.
Tahun ini seharusnya menjadi tahun yang besar bagi RHCP, dengan gitaris John Frusciante kembali bergabung setelah absen selama 10 tahun. Band ini berencana untuk merekam dan merilis album baru tahun ini, tetapi tampaknya album tersebut ditangguhkan bersama dengan rencana tur apa pun, karena pandemi kopad-kopid ora jelas.
Mungkin Flea sedang mencari inspirasi dari musik metal ekstrim saat RHCP di tengah persiapan untuk merekam album lanjutan The Getaway tahun 2016. Sekarang, tinggal “PR” nih buat Anthony Kiedis untuk mengisi vokal growl-nya, hahahaha. Nggak ding, just bleeding…eh…kidding, bray.
Kalau lo belum pernah mendengarkan Cannibal Corpse, dan penasaran dengan apa yang Flea anggap “Fucking Insane”, lo dengarkan saja lagu ‘Hammer Smashed Face’-nya Cannibal Corpse di bawah ini… selamat headbanging dan menjadi “Insane in the bad brain”! “Insane in the brain!” kalau kata B-Real dari Cypress Hill, hehehe.
Penerjemah & Editor: Dharma Samyayogi
Sufism. (Foto: dok. Sufism). Nama band ini memang sama sekali nggak merefleksikan tema atau karakteristik musik death metal. Sufism, sufisme atau dalam ajar
Kaligula. (Foto: dok. Kaligula). Terbentuk pada 2007, Kaligula awalnya mengusung musik alternative rock ala "Seattle Sound" alias grunge yang formasinya ter
Skeptis. (Foto: dok. Skeptis). Setelah komposisi dari rangkaian materi Skeptis sudah terkumpul dan sudah sesuai dengan apa yang diharapkan, band death metal
Deathorchestra. (Foto: via YouTube). Kolaborasi antara raungan cadas heavy metal dan harmoni elegan simfoni orkestra telah terbukti sebagai suguhan yang spe