Duet Kolaborasi, Vidi Aldiano Bikin PJ Morton (Maroon 5) Nyanyi Bahasa Indonesia

Setelah merilis single kolaborasi dengan Prilly Latuconsina pada September 2020 lalu, kini Vidi Aldiano melakukan hal yang sama bersama musisi, penulis lagu, penyanyi dan produser musik peraih Grammy Award, PJ Morton yang juga dikenal sebagai kibordis band pop rock kaliber dunia Maroon 5. Mereka tampil berkolaborasi dengan membuat lagu “mashed up” berjudul ‘I Can’t Wait x Tak Bisa Bersama’.

Baca juga: Vidi Aldiano Lepas Single Baru, Kolaborasi dengan Ariel Nayaka dan Raline Shah

Berawal dari unggahan kekaguman Vidi terhadap sosok PJ Morton di media sosial, Vidi akhirnya mendapat kesempatan untuk memulai perbincangan dengan PJ Morton melalui inisiasi label rekaman dan distributor asal Amerika Serikat (AS), EMPIRE. Setelah itu mereka memutuskan untuk membuat kolaborasi yang jarang dilakukan oleh musisi pada umumnya, yaitu dengan menggabungkan dua lagu yang sudah dirilis oleh masing-masing artis, ‘I Can’t Wait’ dari PJ Morton dan ‘Tak Bisa Bersama’ dari Vidi Aldiano. Lagu yang dirilis pada 13 November 2020 itu direkam secara terpisah di Jakarta dan Louisiana, AS. Dan Uniknya, Vidi berhasil membuat PJ menyanyikan lagu ‘Tak Bisa Bersama’ dalam Bahasa Indonesia, dan juga menyanyikan lagu ‘I Can’t Wait’ dari PJ Morton.

“Jujur saya kesulitan bahasa, tapi setelah mendengar cara kamu bernyanyi, saya yakin lagu ini tentang pasangan yang tidak bisa bersama,” kata PJ. Maka Vidi sangat terkesan dengan upaya PJ menyanyikan lagu “Tak Bisa Bersama” dalam bahasa Indonesia. Nada dan lirik dalam lagu ini menurut saya cukup tricky, dan saya sangat kaget ketika PJ berhasil menyanyikannya bahkan pada percobaan pertama,” kata Vidi Aldiano. Doi juga berharap proyek kolaborasi ini bukan yang terakhir, dan “mashed-up” ini bisa diterima oleh banyak orang di dalam dan luar negeri.

Baca juga: Maroon 5 Serukan Dekriminalisasi Ganja Dalam MV ‘Nobody’s Love’, Single Barunya

Yuk, mari kita dengarkan suara indah dari aksi duet kolaborasi Vidi Aldiano dan PJ Morton.

Penerjemah & Editor: Dharma Samyayogi