Posted on: 06/25/20 at 8:30 am
Ada banyak pembicaraan di dunia seni opera akhir-akhir ini tentang menumbuhkan penonton secara organik, dan sekarang Gran Teatre del Liceu di Barcelona, Spanyol telah menemukan pendekatan baru yang (secara harfiah) lebih segar. Sesuai laporan CNN, gedung opera Spanyol ini dibuka kembali setelah berbulan-bulan tutup karena pandemi virus Corona dengan sebuah performa untuk 2.292 tanaman hias. Tunggu dulu… apa nggak salah dengar… tanaman hias? Penontonnya tanaman hias?
Artis konseptual bernama Eugenio Ampudia menciptakan acara tersebut, menampilkan musik yang dimainkan oleh kuartet string UceLi. Grup itu memainkan lagu Puccini, ‘Crisantemi’, yang diterjemahkan menjadi “chrysanthemums”, kata-kata yang pas untuk kerumunan unik yang hadir pada Senin malam lalu. Berasal dari toko pembibitan di sekitar lokasi, “audiens” tanaman ini – pohon-pohon hijau, pakis, dan rumput – memadatkan bagian depan orkestra serta balkon di atas.
Di akhir lagu ‘Crisantemi’, flora yang cantik itu dibuat bertepuk tangan. Melalui kombinasi kipas yang bertiup kencang dan manipulasi mekanis yang tak terlihat, para penonton hijau itu menggigil daunnya dan menundukkan ranting-rantingnya, saat audio tepuk tangan dimainkan dengan suara dentingan batang dan gemerisik dedaunan. Setelah itu, masing-masing 2.292 tanaman disumbangkan ke berbagai pekerja medis garis depan di The Hospital Clinic of Barcelona.
Baca juga: Kanye West Pimpin Opera Bertema Natal di Miami Bertajuk Mary
Dalam sebuah pernyataan, gedung opera ini mengatakan bahwa mereka “menyambut dan memimpin tindakan yang sangat simbolis yang mempertahankan nilai seni, musik dan alam sebagai surat pengantar untuk kembalinya kami dalam beraktivitas”.
Gran Teatre del Liceu adalah bangunan dengan keindahan yang luar biasa, dan pastinya penontonnya tidak pernah terlihat lebih baik. Tonton performa lengkap lagu ‘Crisantemi’ di bawah ini.
Setelah memulai dengan salah satu wabah virus Corona terburuk di dunia, Spanyol mengakhiri keadaan darurat nasionalnya kemarin. Ini jauh dari Amerika Serikat (AS), di mana kasusnya meningkat lebih cepat daripada pemerluasan tesnya, dan di mana para pendukung Presiden Donald Trump membakar masker mereka untuk memprotes masa lockdown virus Corona. Spanyol juga melampaui AS dalam hal melestarikan ruang artistiknya, seperti Gran Teatre del Liceu. Di AS, 90% venue musik independen menghadapi kebangkrutan jika krisis virus Corona berlanjut, itulah sebabnya mengapa lebih dari 600 artis telah menandatangani surat yang meminta Kongres AS untuk mendukung ekonomi berbagai venue musik independen.
Penerjemah: Mohamad Shabaa El Sadiq
Editor: Dharma Samyayogi
JogjaROCKarta Festival, salah satu ikon industri hiburan kota Yogyakarta. (Foto: dok. Rajawali Indonesia). Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat. Setahun
Live Nation Entertainment baru-baru ini mempublikasikan hasil laporan finansial tutup tahun 2020 mereka. Pendapatannya menurun 92% pada kuartal keempat dib
PRIMA-CoV. (Foto: via Primavera Sound). Pakar penyakit menular Dr. Anthony Fauci berharap konser di Amerika Serikat (AS) bisa kembali digelar pada musim gug
Hammersonic Festival adalah event musik akbar yang paling ditunggu tiap tahunnya oleh para penggemar musik rock dan heavy metal di Indonesia dan negara-neg