Posted on: 12/10/19 at 4:54 pm
Senin kemarin (9/12), istri mendiang Chris Cornell, Vicky Cornell, melayangkan gugatan bernilai ratusan ribu dolar terhadap rekan-rekan Chris di Soundgarden. Dalam gugatannya, Vicky menuduh band tidak membayarkan royalti dan hak cipta atas tujuh rekaman yang tidak dirilis yang dibuat sebelum kematian Chris pada Mei 2017.
Baca juga: Soundgarden ‘Sangat Mungkin’ Rilis Album Baru dengan Vokal Chris Cornell
Vicky diwakili oleh dua pengacara terkenal Hollywood dalam kasus ini, Marty Singer—yang dijuluki sebagai “Pit Bull” untuk orang-orang seperti Arnold Schwarzenegger, Bruce Willis, John Travolta, Sharon Stone dan Jeff Bezos—dan James Sammataro.
Sementara itu, Soundgarden (Kim Thayil, Ben Shepard dan Matt Cameron) baru-baru ini berpisah dengan pengacara lama Soundgarden Peter Paterno dan manajer Ron Lafitte, yang telah bekerja sama dengan band sejak mereka reuni di 2010.
Nama Thayil dipisahkan dalam dokumen karena komentar yang belum lama ini dilontarkannya terkait frustrasinya karena tidak bisa menyelesaikan dan merilis rekaman yang dibuat Chris Cornell bersama Soundgarden sebelum kematiannya, yang dinyatakan akibat bunuh diri.
Vicky menyebut komentar tersebut “upaya tidak sah untuk memaksa ahli waris Chris agar menyerahkan rekaman audio tertentu yang dibuat Chris sebelum dia meninggal.” Dia mengatakan, “lagu-lagu tersebut hanya ditulis oleh Chris; mengandung trek vokal Chris; dan diwariskan ke ahli waris Chris” untuk kepentingan dirinya dan anak-anak mereka.
Baca juga: Toni, Putri Chris Cornell Rilis Lagu yang Diproduseri Sang Ayah
Thayil, Shepard dan Cameron mengeklaim mereka ikut menulis beberapa lagu itu dan mengatakan melalui surat kepada Vicky, “Band ini merasa sangat positif dengan energi artistik dan kreativitas mereka yang dihidupkan kembali” sebelum kepergian Chris.
Vicky mengaku, dia pernah menawarkan untuk membagikan rekaman itu dengan band dan membantu memfasilitasi perilisan “dengan cara yang menghormati keinginan Chris,” namun tawaran itu ditolak band. Dia juga mengeklaim, Thayil telah membahayakan keluarganya dengan menyatakan dia menghalangi perilisan album karena masalah rekaman.
Vicky juga menyudutkan ketiga personil Soundgarden dalam sebuah postingan di Instagram yang tidak secara khusus menyebut gugatannya tetapi sebagian merujuk, “Anggota keluarga, teman dan rekan bisnis yang berkeras hati; yang akan mengeksploitasi kerentanan seorang janda saat dia rapuh dan sendirian. Orang-orang lain ini yang memutuskan waktunya juga sudah berakhir.”
Pelopor di kancah grunge Seattle, Soundgarden dibentuk pada tahun 1984 dan merasakan kesuksesan internasional melalui lagu-lagu seperti “Black Hole Sun” dan “Outshined” sebelum bubar di 1997. Sejak saat itu, Chris Cornell sukses menempuh karier solonya sebelum kembali bergabung dengan personil lainnya di 2010; band ini sedang menjalani tur dan baru saja memainkan konser di Detroit saat Chris ditemukan gantung diri di kamar hotelnya pada 18 Mei 2017.
Baca juga: Soundgarden Ingin Hadirkan Suara Chris Cornell di Lagu Baru
Sementara Chris jelas menderita depresi dan kecanduan substansi pada masa-masa tertentu dalam hidupnya, Vicky menyalahkan tindakan bunuh diri sang suami pada obat resep yang dikonsumsinya menjelang kematiannya. Tahun lalu, Vicky menggugat dokter yang pernah menangani Chris atas tuduhan malpraktik.
Soundgarden (Foto: Kevin Winter) / Vicky Cornell (Foto: Frederick M. Brown, Getty Images). Minggu lalu, Vicky Cornell, janda mendiang vokalis Soundgarden Ch
Grrrl Gang. (Foto: Carkultera). Setelah lama enggak merilis musik baru, akhirnya trio alternative pop rock asal Yogyakarta, Grrrl Gang kembali menyuguhkan s
Bias. (Foto: dok. Bias). Semua orang enggak wajib jadi Feminis, tapi semua orang wajib jadi Humanis. Kesetaraan, keharmonisan, dan simbiosis mutualisme anta
Tahun 2020 enggak cuma meluluh-lantakkan industri musik, melainkan semua lini kehidupan di dunia. Sementara ini kita memang masih berada di masa pandemi Co