Posted on: 07/27/20 at 8:30 am
Dramer System Of A Down, John Dolmayan telah mengkritik para atlet bola bisbol dari Major League Baseball (MLB) di Amerika Serikat (AS) karena berlutut selama lagu kebangsaan AS berkumandang sebagai protes terhadap kultur rasisme sistemik di negara mereka terhadap orang kulit hitam.
Musim Major League Baseball yang tertunda akibat virus Corona akhirnya telah dimulai pada hari Kamis lalu dengan para pemainnya berlutut sebagai sikap solidaritas terhadap gerakan Black Lives Matter.
Baca juga: John Dolmayan (System Of A Down): 10 Album Yang Mengubah Hidupnya
Baru-baru ini, John Dolmayan, yang sebelumnya menggambarkan Black Lives Matter sebagai “alat propaganda” untuk Partai Demokrat, muncul di Instagram untuk berbagi rekaman radio Departemen Kepolisian New York yang dia terima dari seorang perwira, dan dia menambahkan caption sebagai berikut:
“Sangat bangga untuk menerima hadiah ini dan akan selalu mendukung pria dan wanita yang mempertaruhkan nyawanya untuk membantu melindungi masyarakat. Gue juga berterima kasih kepada NBA, NFL, dan MLB karena berlutut dalam solidaritas dengan BLM dan menunjukkan bahwa organisasi olahraga besar seperti kebanyakan perusahaan korporat lainnya hanyalah mementingkan citra dan menjaga uang mereka bergulir dan seperti gerakan BLM itu sendiri yang sebenarnya tidak terlalu peduli dengan orang kulit hitam”.
Gerakan Black Lives Matter diluncurkan pada musim panas 2013 oleh berbagai aktivis berkulit hitam seperti Alicia Garza, Patrisse Cullors dan Opal Tometi setelah George Zimmerman dibebaskan dari kasus pembunuhan Trayvon Martin. Setelah kematian George Floyd di Minneapolis, gerakan anti-rasis ini semakin menarik perhatian secara global.
John Dolmayan telah memuji Presiden Donald Trump dalam beberapa pekan terakhir dan menuduh Demokrat telah “menjelekkan” Presiden dan “menyalahkannya atas segala sesuatu yang terjadi di dunia”. Dia juga membuat klaim bahwa “tidak ada rasisme sistemik di Amerika Serikat”.
Bulan lalu, John Dolmayan juga mengecam para “pengecut” yang mengkritik orang-orang yang berpikir bahwa mereka “datang dari posisi yang lebih unggul secara moral,” dengan mengatakan bahwa mereka “tidak bisa menangani hak kebebasan berbicara” dan “perlu digiring bersama dengan sisa-sisa domba lainnya”.
Dramer itu juga menyebut Partai Demokrat sebagai “fanatik sejati” yang “berjuang untuk mempertahankan perbudakan” dan “bertanggung jawab langsung atas 70 juta lebih kasus aborsi, yang sebagian besar di antaranya adalah orang berkulit hitam”.
John Dolmayan juga mendukung klaim Trump bahwa pemerintahannya telah berbuat lebih banyak untuk komunitas Afrika-Amerika “daripada presiden manapun sejak Abraham Lincoln”.
Pandangan politik John Dolmayan sangat berbeda dengan pandangan rekan bandnya, sang vokalis System Of A Down, Serj Tankian, yang menyerukan Trump untuk mengundurkan diri dan menggambarkan Presiden itu sebagai “sama sekali tidak berguna” atas penanganan wabah virus Corona.
Baca juga: Serj Tankian (System Of A Down) Ejek Donald Trump Yang “Ngumpet” Dari Demonstran
Penerjemah: Mohamad Shabaa El Sadiq
Editor: Dharma Samyayogi
Serj Tankian. (Foto: George Tonikian). Serj Tankian telah mengumumkan mini album alias EP solo barunya yang berjudul Elasticity. Sebelum dirilis pada 19 Mar
System Of A Down saat syuting video musik 'Chop Suey!'. MV (Music Video) untuk lagu klasik System Of A Down 'Chop Suey!' telah mencapai lebih dari 1 miliar
Tahun 2020 memang penuh tragedi dan menyebalkan tentunya, terutama sejak dimulainya pandemi Covid-19 alias Kopad-Kopid Kagak Jelas ini, di mana seluruh sek
Stephen Carpenter. (Foto: Debi Del Grande). Gitaris Deftones, Stephen Carpenter dikenal sebagai seorang advokat legalisasi mariyuana yang paling menonjol di