Kanye West Sebut Vaksin Covid-19 Mendatang Sebagai “Mark Of The Beast”!

Dalam sebuah wawancara baru yang diterbitkan pada 8 Juli, Kanye West telah mengungkapkan bahwa dia sempat terkena virus Corona pada bulan Februari lalu dan berbicara mengenai kecurigaannya terhadap vaksin untuk menangkal Covid-19.

Menyusul pengumuman mengejutkan musisi/desainer itu bahwa dia akan mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat (AS) pada tahun 2020, Kanye West mengungkapkan kepada Forbes bahwa dia telah terkena virus Corona pada bulan Februari dan menegaskan bahwa cuitannya di Twitter bukanlah demi publisitas.

Baca juga: Kanye West Resmi Umumkan Dirinya Sebagai Kandidat Presiden AS di 2020

“Menggigil, gemetar di tempat tidur, harus mandi air panas, menonton video-video yang memberi tahu aku apa yang harus aku lakukan untuk mengatasinya,” ungkap Kanye West saat menggambarkan pengalamannya dengan virus Corona. “Aku ingat seseorang mengatakan kepadaku bahwa Drake juga terkena virus Corona dan tanggapan aku adalah Drake tidak mungkin bisa lebih menderita daripada aku!”.

Pencipta merek fesyen Yeezy itu juga menyatakan bahwa terkena virus Corona tidak ada hubungannya dengan pertimbangan untuk menjadi Presiden AS tahun ini.

“Tuhan hanya memberi aku kejelasan dan mengatakan bahwa kini sudah waktunya,” ujar Kanye West menjelaskan. “Kamu tahu aku sempat berada di luar sana, berakhir di rumah sakit, orang-orang memanggilku gila. Aku tidak gila”.

“Di antara semua pengaruh dan posisi yang bisa kita tempatkan sebagai musisi… Itu bisa membuatmu gila, melalui semua itu aku terlihat gila karena itu belum waktunya. Sekarang sudah saatnya. Dan kami tidak sedang menjadi gila, kami akan menjadi Yeezy, itu adalah tingkatan level yang sangat berbeda sekarang. B-E-R-B-E-D-A”.

Kanye West juga mengungkapkan kecurigaannya terhadap vaksin virus Corona, menyebutnya sebagai “the mark of the beast” (istilah dalam kitab Injil yang erat dengan angka 666 alias simbol SETAN).

“Banyak sekali anak-anak kita yang divaksinasi dan dilumpuhkan,” tuturnya. “Jadi ketika mereka mengatakan bahwa cara kita akan memperbaiki Covid adalah dengan vaksin, aku sangat berhati-hati. Itulah the mark of the beast. Mereka ingin menaruh chip dalam diri kita, mereka ingin melakukan segala macam hal, untuk membuat kita tidak bisa melewati gerbang surga”.

Baru-baru ini, perusahaan pengembangan vaksin AS, Novavax dianugerahi US$ 1,6 miliar (Rp 22,9 triliun) dalam pendanaan pemerintah federal untuk mengembangkan vaksin Covid-19, dengan tujuan memberikan 100 juta dosis pada bulan Januari 2021 mendatang. Dana tersebut dilaporkan juga akan mencakup proses uji coba manusia yang dapat dimulai pada bulan Oktober 2020.

Di bagian lain wawancara itu, Kanye West membahas dukungan sebelumnya (yang sangat publik) untuk Donald Trump, aborsi, kebijakan luar negeri, Joe Biden, penyembuhan masalah rasial setelah kasus George Floyd, posisinya sebagai pemula politik, pajak, Cina, dan banyak lagi.

Pengumuman pencalonan presiden Kanye West didukung secara terbuka oleh CEO Space X dan Tesla, Elon Musk, yang melalui Twitter mengatakan bahwa, “Kamu mendapat dukungan penuh dariku”. Respons terhadap pengumuman Kanye West cepat ditanggapi netizen, meskipun itu membagi banyak kubu di antara pengikut dan penggemarnya.

Baca juga: Kanye West dan Chick-fil-A Akan Donasikan 300 Ribu Makanan Untuk Korban Covid-19

Terlepas dari niatnya untuk mencalonkan diri, Kanye West sudah melewatkan beberapa tenggat waktu utama di enam negara bagian AS. Dia, bagaimanapun, masih memenuhi syarat untuk mendaftar di negara bagian South Carolina, Florida, Missouri, Colorado dan Michigan, yang batas waktu pemungutan suaranya jatuh bulan ini.

Pada 6 Juli, Kanye West dilaporkan mengajukan surat-surat untuk membuat merek dagang resmi dari slogan “West Day Ever”.

Penerjemah: Mohamad Shabaa El Sadiq
Editor: Dharma Samyayogi