Posted on: 01/2/20 at 2:22 pm
Kill Athena telah merilis karya terakhir di penghujung 2019. Single terbaru yang berjudul ‘Beneath My Eyes’ yang sudah bisa dinikmati melalui laman Bandcamp mereka.
Band death metal asal Bogor ini kembali meluncurkan karya baru sejak album debut, Ravaging All Within yang dirilis pada 14 Februari 2018 via Sickness Productions.
Yang jelas, ‘Beneath My Eyes’ menawarkan sesuatu yang baru, terdapat progresi signifikan dari materi yang termuat di album debutnya. Suatu ekshibisi evolusi musik Kill Athena, dari brutal death metal ke melodic death metal yang lebih eksploratif tanpa melenyapkan benang merah musiknya yaitu atmosferik gelap, brutal dan harmonis. Lagu baru ini adalah gambaran materi album keduanya nanti. Ibarat rumah, pintu masuk dan keluar lagu ini adalah petikan clean gitar yang catchy seperti berbicara lewat nada. Selama berada di dalam rumah inilah kita akan merasakan keindahan dalam brutalitas dan teknikalitas komposisi death metal yang memiliki elemen black metal, metalcore, progressive metal. Dari detik pertama hingga terakhir kontinyu menggeber riffing dan melodi yang memorable. Kapabilitas Kill Athena dalam mengaransir tiap bagian musiknya terbukti semakin top markotop, pergantian biramanya pun cukup mengernyitkan dahi, dan hebatnya, terus menampilkan beat-beat headbanging. Sektor vokal pun kali ini menyisipkan bagian vokal clean, di samping growl dan scream. Lagu ini potensial akan menjadi favorit dan berekspansi ke audiens metal lainnya terutama bagi fans band-band seperti Behemoth, The Black Dahlia Murder, All That Remains, As I Lay Dying, Opeth. Semoga dengan semakin banyaknya varian style seperti Kill Athena, citra scene IDDM (Indonesian Death Metal) yang monoton dengan kurangnya keanekaragaman musik brutal dan ultra ngebut menjadi perlahan sirna.
Dengan single baru ini bersama line-up teranyarnya yang terdiri dari Beges (vokal), Teguh (gitar), Ridho (gitar), Manda (bass) dan Obon (dram), Kill Athena siap melanjutkan perjuangannya untuk menyelesaikan album kedua di tahun baru ini, 2020. Sangat ditunggu, bray!
Sufism. (Foto: dok. Sufism). Nama band ini memang sama sekali nggak merefleksikan tema atau karakteristik musik death metal. Sufism, sufisme atau dalam ajar
Kaligula. (Foto: dok. Kaligula). Terbentuk pada 2007, Kaligula awalnya mengusung musik alternative rock ala "Seattle Sound" alias grunge yang formasinya ter
Skeptis. (Foto: dok. Skeptis). Setelah komposisi dari rangkaian materi Skeptis sudah terkumpul dan sudah sesuai dengan apa yang diharapkan, band death metal
Deathorchestra. (Foto: via YouTube). Kolaborasi antara raungan cadas heavy metal dan harmoni elegan simfoni orkestra telah terbukti sebagai suguhan yang spe