Posted on: 04/30/19 at 1:57 pm
Setelah Dentsu Aegis Network menarik diri sebagai investor Woodstock 50, spekulasi batalnya festival musik untuk merayakan 50 tahun Woodstock ini meningkat.
Kemarin malam waktu setempat, Dentsu Aegis Network menyatakan kalau Woodstock 50 telah dibatalkan karena mereka tidak akan lagi berperan sebagai pihak pendana untuk gelaran festival tersebut.
Baca Juga: Richard Reed Parry dari Arcade Fire Umumkan Album Baru
Namun, pihak penyelenggara tetap bersikeras kalau Woodstock 50 akan tetap berjalan sesuai rencana, yaitu pada 16-18 Agustus 2019 di Watskins Glen, New York. Berjarak kurang lebih tiga jam perjalanan dari lokasi festival Woodstock di tahun 1969.
Berikut pernyataan resmi yang diberikan oleh pihak penyelenggara Woodstock 50,
“Kami berkomitmen membuat Woodstock 50 menjadi sebuah penanda yang layak untuk nama ikonik sebesar Woodstock yang mengambil posisi kuat dalam sejarah budaya Amerika Serikat. Walaupun pihak pendana kami mengundurkan diri, kami tetap melanjutkan perencanaan festival ini dan bermaksud untuk menggandeng mitra investor baru. Kami menghargai semua kerja keras dan dukungan yang diberikan oleh New York. Intinya, Woodstock 50 akan tetap berjalan sebagaimana mestinya dan akan menjadi festival yang besar!”
Beberapa waktu belakangan, berbagai isu yang menyangkut Woodstock 50 sempat menjadi berita utama di berbagai media. Mulai dari beberapa penampil yang mengundurkan diri, penjualan tiket yang ditunda karena pihak penyelenggara belum memiliki izin keramaian yang diperlukan, sampai akhirnya berita Dentsu Aegis Network mengundurkan diri menjadi investor.
Tim O’Hearn, Administrator daerah Schuyler, New York memberikan konfirmasinya tentang pembatalan Woodstock 50 kepada NPR. Sedangkan Dentsu Aegis Network memberikan pernyataan kepada Billboard sebagai berikut,
“Adalah sebuah mimpi untuk dapat bekerja dengan brand ikonik sebesar Woodstock dan dikaitkan dengan sebuah gerakan yang bermakna. Kami memiliki jejak yang kuat dalam menghasilkan pengalaman yang menyatukan banyak orang dengan minat dan tujuan yang sama, itulah mengapa kami ingin menjadi bagian dari perayaan 50 tahun Woodstock ini.”
“Tapi terlepas dari investasi waktu yang sudah kami lakukan, serta komitmen kami yang kuat, kami tidak yakin kalau produksi festival ini bisa sesuai atau layak untuk nama besar Woodstock. Ditambah, belum ada kepastian untuk menjamin kesehatan, keselematan para penampil, mitra dan bahkan penonton nantinya.”
“Akhirnya, setelah melalui pertimbangan yang cermat, Amplifi Live, yang berada di bawah naungan Dentsu Aegis Network, mitra Woodstock 50, membatalkan festival ini. Kami menyadari kalau ini adalah keputusan besar dan berat, tapi kami yakin ini adalah keputusan paling bijaksana untuk semua pihak yang terlibat.”
Perwakilan pihak penyelenggara Woodstock 50 juga sempat memberikan pernyataan terbarunya kepada Vulture dan Poughkeepsie Journal, “Saat ini pihak kami dan Dentsu Aegis Network sedang berdiskusi, dan kami menolak pembatalan tersebut. Kami akan mencari solusi lewat jalur hukum untuk mengatasi masalah ini.”
Michael Lang sendiri sebagai co-organizer dan co-creator Woodstock mengaku terkejut dengan pernyataan dari Aegis Dentsu Network tersebut.
Lineup Woodstock 50 terdiri dari nama-nama besar seperti Jaz Z, Chance The Rapper dan Miley Cyrus. Beberapa waktu lalu, Black Keys menyatakan mundur sebagai salah satu penampil di festival ini.
Keterangan Foto Utama: Rencananya Woodstock 50 akan digelar pada 16, 17 & 18 Agustus 2019 di Watkins Glen, New York. (Foto: Google Images)
JogjaROCKarta Festival, salah satu ikon industri hiburan kota Yogyakarta. (Foto: dok. Rajawali Indonesia). Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat. Setahun
Live Nation Entertainment baru-baru ini mempublikasikan hasil laporan finansial tutup tahun 2020 mereka. Pendapatannya menurun 92% pada kuartal keempat dib
PRIMA-CoV. (Foto: via Primavera Sound). Pakar penyakit menular Dr. Anthony Fauci berharap konser di Amerika Serikat (AS) bisa kembali digelar pada musim gug
Hammersonic Festival adalah event musik akbar yang paling ditunggu tiap tahunnya oleh para penggemar musik rock dan heavy metal di Indonesia dan negara-neg