Posted on: 04/28/19 at 2:26 pm
Yuk kilas balik ke awal tahun 2000-an dengan remix dari lagu Red Hot Chili Peppers, The Killers, Linkin Park, Weezer dan banyak lainnya!
Bagi kalian yang suka sekali mendengarkan musik pop punk/rock dan besar di akhir tahun ’90-an/awal ’00-an, alternative rock menjadi genre lain yang kemungkinan besar juga sering kamu dengarkan. Dan kalau dipikir-pikir, kedua genre itu sebenarnya saling berdampingan.
Dibandingkan sekarang, stasiun radio dulu lebih sering memutarkan musik alt rock, jadi sulit untuk tidak mendengarkan sesuatu dari U2, The Fray atau The All-American Rejects.
Dalam rangka bernostalgia ke era keemasan itu, redaksi EDM sudah menyusun playlist yang penuh dengan remix terbaik dari beberapa lagu alt-rock favorit kita. Suka atau tidak suka, remix ini adalah urusan yang rumit.
Meskipun dirilis di 1994, kami merasa wajib memasukkan remix Young Bombs dari lagu Weezer “Say It Ain’t So” ke daftar ini. Lagu terakhir dari album debut eponim mereka sebenarnya memiliki dua mix yang keduanya masuk di versi deluxe.
Tiga juta album pertama yang dijual berisi mix asli, yang menampilkan iringan drum dan bass yang berbeda serta tidak ada feedback gitar. Band ini sangat suka dengan feedback gitarnya sampai-sampai mereka mengganti mix aslinya dengan versi populer yang banyak kita dengar saat ini.
Lanjut dengan lagu lainnya dari album debut, “In The End” adalah bagian dari album Linkin Park di 2001, Hybrid Theory. Meskipun band rock ikonik ini sudah mengeluarkan banyak lagu hit, “In The End” mengalahkan “One Step Closer” sebagai lagu live mereka yang paling banyak dimainkan.
Bahkan, ini adalah lagu mereka yang paling banyak dimainkan kedua dalam dekade ini menurut Billboard. Cukup menariknya, mendiang vokalis band ini, Chester Bennington, awalnya tidak terlalu menyukai lagu ini dan tidak ingin memasukkannya ke album.
Lagu Jimmy Eat World yang paling sukses secara komersial, “The Middle,” sebenarnya menyelamatkan band ini setelah mereka diputus kontrak oleh Capitol Records. Mereka membayar sendiri biaya rekaman album keempat mereka, Bleed America—dan supaya bisa tetap bertahan, mereka juga harus memutar arah musik mereka.
Seperti yang tercermin di lirik lagu “The Middle,” itu adalah masa-masa sulit bagi band ini, tetapi kesuksesan lagu ini membawa mereka kembali eksis dan menempatkan mereka di tangga lagu Billboard.
Dengan lagu lain yang merupakan lagu live yang paling sering diputar dari sebuah band, “Can’t Stop,” menjadi lagu pembuka tradisional untuk penampilan Red Hot Chili Peppers.
Sejak album mereka, By the Way, dirilis di 2002, lagu ini sudah dibawakan lebih dari 530 kali. Bulan lalu saat mereka menggelar konser spesial di Piramida Giza, band rock ini memainkan intro sebelum masuk ke lagu pertama mereka di malam itu, yang tentu saja, adalah “Can’t Stop.”
Dengan lagu-lagu hit radio seperti “Mr. Brightside” dan “Somebody Told Me,” mengejutkan melihat lagu hit The Killers dari tahun 2006, “When You Were Young,” menjadi satu-satunya lagu mereka yang duduk di No. 1 daftar lagu U.S. Modern Rock Billboard.
Di seluruh dunia, lagu ini juga bernasib sama. Sampat hari ini, lagu ini tetap menjadi single mereka dengan peringkat tertinggi di Britania Raya dan Australia. Meskipun tidak bertahan di daftar lagu selama kedua lagu mereka lainnya itu, ini adalah salah satu lagu yang paling sukses dari band rock ini.
Kalau kalian tidak menemukan lagu alt-rock favorit kalian di sini, pastikan cek playlist remix alternative rock milik situs EDM di atas!
Keterangan Foto Utama: Red Hot Chili Peppers, salah satu band besar 90an. (Foto: via Jambase)
Dua band yang dikenal sebagai pengusung gaya emo/modern rock, For Revenge dan Stereo Wall berkolaborasi dalam sebuah lagu yang menyatukan energi dan karakt
Grrrl Gang. (Foto: Carkultera). Setelah lama enggak merilis musik baru, akhirnya trio alternative pop rock asal Yogyakarta, Grrrl Gang kembali menyuguhkan s
Bias. (Foto: dok. Bias). Semua orang enggak wajib jadi Feminis, tapi semua orang wajib jadi Humanis. Kesetaraan, keharmonisan, dan simbiosis mutualisme anta
Tahun 2020 enggak cuma meluluh-lantakkan industri musik, melainkan semua lini kehidupan di dunia. Sementara ini kita memang masih berada di masa pandemi Co