Posted on: 02/27/21 at 10:00 am
Vox Mortis adalah band pengusung genre sangar brutal death metal yang menjadi garda depan pembela sekaligus penyambung lidah para satwa tertindas di dunia. Maka dari itu kita patut berbanggalah karena mereka orang-orang Indonesia.
Baca juga: Vox Mortis Serukan ‘Forever No To Dog Meat!’ Untuk Stop Peredaran Daging Anjing
Bahkan enggak hanya melakukan advokasi secara “guttural” terhadap nasib para anjing dan kucing, kuintet yang terdiri dari vokalis-penulis lirik Doni Herdaru Tona, dramer Achmad Mustaid, bassis Donirro Hayashi, duo gitaris Rsharsh dan Suakarya TGN ini juga menyerukan kelestarian bumi dan lingkungan hidup melalui album debut Avignam Jagat Samagram.
Judul album yang berarti “Semoga selamatlah alam semesta” ini memuat 13 soundtrack penjemput ajal para penyiksa hewan maupun pebisnis daging anjing. Setidaknya 8 lagu bercerita kekejaman terhadap anjing dan kucing, 2 lagu tentang kerusakan lingkungan hidup oleh manusia-manusia serakah, 1 lagu kronologi pembantaian, 1 ode nyaris instrumental bagi anjing kesayangan dan 1 lagu penghormatan bagi sesepuh death metal, Morbid Angel.
Seluruh materi album perdana ini mengandung mesiu death metal berhulu ledak nuklir yang meluncur cepat tanpa kenal sesal dan belas kasihan. Bayangkan aliansi kekejaman musik Suffocation, Behemoth, Morbid Angel dalam satu paket ultrasonik multi-hentakan. Sangat mengerikan.
Tidak seperti band-band kebanyakan yang hanya manis di lagu pahit di tindakan, Vox Mortis is talk the talk and walk the walk. Doni yang membentuk Animal Defenders Indonesia bersama kawan-kawannya dalam satu dekade terakhir ini sangat aktif melakukan penyelamatan dan rehabilitasi anjing serta kucing di berbagai kota di Indonesia. Mayoritas anggota band ini (Doni, Mustaid dan Hayashi) bahkan terlibat langsung dalam berbagai aksi mulia Animal Defenders Indonesia.
Sebelum membentuk Vox Mortis, sosok metalhead veteran Doni Herdaru Tona sempat dikenal dengan julukan Doni Iblis akibat berbagai kengerian yang dipertontonkan di atas panggung. Salah satunya doi pernah melumuri seluruh tubuhnya dengan “darah” ketika tampil di Bandung. Ini sangat kontras dengan kenyataan hidup di bawah panggung dimana ia seringkali justru menjadi malaikat bagi hewan-hewan berkaki empat tersebut. Pada awal 2000-an doi sempat pula membentuk band brutal death metal Funeral Inception dengan nomor hit underground ciptaannya yang kontroversial berjudul ‘Surga di Bawah Telapak Kaki Anjing’.
Bagi kalian yang hingga kini masih mengonsumsi anjing maupun kucing, bersiaplah untuk bertemu hari sial kalian berhadapan ‘bayar dendam, balas hantam’ dari Vox Mortis. Seperti kata Doni Iblis di bait pemungkas lagu ‘Friends Not Food’, “Jangan makan kucing dan anjing, tempat mereka bukan di piring!”
Baca juga: Vox Mortis Paparkan Kekejaman Manusia Terhadap Hewan Via MV ‘Primata Durjana’
Album Avignam Jagat Samagram versi digital sudah tersedia mulai 26 Februari 2021 di kanal Bandcamp dan YouTube. Dan format CD versi regulernya dirilis oleh Cerberus Productions dan tersedia mulai 3 Maret 2021 di seluruh jaringan distribusi demajors. Sedangkan versi internasional akan dirilis oleh Necropsy Records (Brazil). Pemesanan CD melalui website: www.demajors.com
Penulis: Wendi Putranto
Editor: Dharma Samyayogi
Foto: via Instagram/IsyanaSarasvati/Deadquad.Official/Stevi.Item). Kabar tentang kolaborasi penyanyi top Isyana Sarasvati dan band death metal garda terdepa
Bagaikan molekul kimiawi yang berbeda, raksasa korporat Disney dan musik cadas bisa dibilang nggak diciptakan untuk saling bertemu dan bersatu, karena selama i
LG Petrov. (Foto: Maciej Pieloch). Langit kancah musik death metal berubah menjadi lebih gelap setelah salah satu pahlawannya telah gugur. Lars-Goran Petrov
Nergal (Behemoth). (Foto: via NME). Vokalis merangkap gitaris Behemoth, Adam Darski yang beken dengan nama panggung Nergal, telah kembali terseret ke dalam