Posted on: 06/2/20 at 9:30 am
Pentolan Judas Priest, Rob Halford akan “mengekspos setiap segi” dari kehidupan dirinya dalam buku otobiografi mendatangnya, yang berjudul Confess, yang akan dirilis pada tanggal 29 September.
Sang “Metal God” ini mengungkapkan bahwa dia telah mengerjakan buku itu sejak tahun lalu. Dalam siaran pers awalnya, Rob Halford berjanji tidak akan menutup-nutupi hal apa pun. “Confess adalah kesempatan unik sekali seumur hidup bagiku untuk mengekspos setiap sisi diriku,” ujar Rob Halford. “Untuk bisa menggali lebih dalam tanpa ada apa pun yang disembunyikan dan ditakuti dalam banyak hal terasa menarik, menyenangkan, mengganggu, menakutkan, dan katarsis. Aku tidak menahan apa-apa. Sudah waktunya bagiku untuk ‘confess (mengaku)’”.
Memoar itu akan menceritakan seluruh hidup dan karier Rob Halford, termasuk keputusannya untuk muncul sebagai seorang gay di depan umum pada tahun 1998. Di antara topik lain yang dibahas adalah alasannya kenapa dia berhenti dari Judas Priest pada tahun 1992 dan kemudian bergabung kembali dengan band pada tahun 2003.
Hak cipta atas otobiografi itu diperoleh oleh Headlining Publishing dari Inggris, dan akan dirilis melalui Hachette Books. “Aku memiliki hasrat besar untuk otobiografi rentang karier yang apa adanya dari ikon-ikon dunia musik dan kisahnya Rob Halford benar-benar sangat luar biasa,” ujar Sarah Emsley, sang direktur penerbitan di Headline Publishing. “Meliputi tujuh dekade yang penuh aksi, materi awal [yang pernah aku lihat] dari Confess sangat menakjubkan”.
Judas Priest awalnya dijadwalkan untuk memulai tur ulang tahun ke-50 mereka tahun ini, tetapi rencana itu ditunda karena pandemi virus Corona. Sampai sekarang, band ini masih dijadwalkan untuk membuka konser-konser Ozzy Osbourne pada sebuah tur keliling Eropa musim gugur ini. Namun, antara pandemi dan Eyang Ozzy yang sebelumnya membatalkan turnya di Amerika Utara karena alasan kesehatan, kemungkinannya sangat kecil bagi tur itu untuk tetap berlangsung.
Pre-order otobiografi Rob Halford, Confess, tersedia dalam edisi fisik di sini. Versi non-final dari buku itu dapat dilihat di bawah ini.
Penerjemah: Mohamad Shabaa El Sadiq
Editor: Dharma Samyayogi
Metallica circa 1986. (Foto: Ross Halfin via Metallica.com). Bagi sebagian besar kritikus dan penggemar, Master of Puppets adalah album terbaik Metallica. S
Wahai Kaum ORI (Orang Rock Indonesia)! Akhirnya kita tiba di penghujung Turnamen 32 Lagu Hard Rock & Heavy Metal Indonesia Klasik setelah selama sebula
Vote dengan tulis di kolom komentar di bawah! Caranya gampang, login terlebih dahulu ke akun Facebook atau Twitter lo atau bikin akun sebentar di Disqus.
Wahai Kaum ORI (Orang Rock Indonesia)! Selamat mendarat di Babak Final Turnamen 32 Lagu Hard Rock & Heavy Metal Indonesia Klasik! Setelah tiga hari