Posted on: 11/30/20 at 8:30 am
Son and The Little Flower (SATLF), grup duo dream pop asal kota Solo, mengumumkan perilisan mini album alias EP Waiting Room pada Jum’at, 27 November 2020. EP ini merupakan rilisan kedua di tahun ini, setelah single ‘Confusing Love’ pada Oktober lalu, yang juga merupakan bagian dari materi EP grup yang terdiri dari Chelvin dan Ketri ini. Kini, EP mereka sudah dapat didengarkan di berbagai kanal pemutar musik digital.
Baca juga: Usung Dream Pop, Spacerider Ungkap Kebingungan Anomali Kehidupan Lewat ‘Mazkola’
Berisikan empat lagu, EP ini sebenarnya merupakan cerita perjalanan sebelum “Rendezvous”. Berceritakan tentang hubungan asmara yang terjebak dalam perasaan bingung, tentang rasa muak, merenung, hingga akhirnya berani keluar dan mengambil keputusan.
Proses penciptaan lagu bermacam-macam, ada yang terbentuk musik dahulu baru liriknya dan kebalikannya, dengan tetap memegang mood dan vibe yang sudah ditentukan sebelumnya. Hampir sebagian besar lirik ditulis oleh Ketri, kecuali satu lagu, berjudul ‘White Wall’ yang digarap oleh Chelvin. Semua aransemen dan proses mixing dan mastering dipegang oleh Chelvin.
Referensi bermusik SATLF cukup beragam dan random, karena menurut Chelvin, doi bisa mendapatkan dan mengambil hal kecil dari berbagai lagu dan genre yang doi dengarkan, kemudian men-trigger dirinya untuk menciptakan sebuah komposisi baru. Namun singkatnya SATLF terinspirasi dari musisi seperti Connan Mockasin, Beach House, Margo Guryan, TOPS, Men I Trust, hingga The Beatles, Pink Floyd, dan Judy Collins.
Baca juga: ATSEA Menampilkan Alunan Dream Pop Nostalgik Dengan Single ‘Years 2 Keep’
EP Waiting Room secara resmi dirilis di berbagai kanal pemutar musik digital sejak 27 November 2020, yang bisa lo dengarkan di bawah ini. Sedangkan rilisan fisik dari EP dan merchandise-nya direncanakan akan diluncurkan pada Januari 2021.
Sumber: Siaran Pers
Editor: Dharma Samyayogi
Cattleya. 'Dring or Two' adalah single debut dari musisi pendatang baru, Cattleya. Mengawali karier sebagai penyiar radio di salah satu radio di Jakarta, da
Rainer Bari. Spacerider, sebuah proyek solo Rainer Bari, seorang multi-instrumentalist asal Semarang, yang mendarat kembali, setelah bulan Juli lalu doi ber
Omar Prazhari. (Foto: Taqiyya). ATSEA adalah proyek indie pop/dream pop asal Jakarta yang terbentuk di Vancouver, Kanada. ATSEA merilis single terbaru bersa
Band Pop asal Jakarta, Treasure Hiding yang formasi terdiri dari Panji Nobon (gitar), Adelyna (vokal), Andy Boy (dram), dan Timothy Markus (bass)