Tech N9ne Cuek Mainkan Konser Yang Dipadati Oleh Lebih Dari 1.000 Penonton

Tech N9ne adalah musisi terbaru yang mungkin termasuk yang “bodo amat” dengan pedoman kesehatan masyarakat dan berani menggelar konser musik live di tengah pandemi virus Corona. Seperti yang dilaporkan oleh TMZ, rapper beken itu memainkan konser musik live yang penuh dan padat dengan pengunjung di hotel Regalia di wilayah Lake of the Ozarks, Amerika Serikat (AS) pada hari Sabtu malam lalu.

Lebih dari 1.000 orang dilaporkan telah hadir, dan video cuplikan dari konser musik itu menunjukkan hanya sedikit orang yang memakai masker dan mematuhi aturan social distancing.

Minggu lalu, DJ Borgeous memainkan konser live serupa yang ramai dan padat di Ozarks. Dalam beberapa minggu terakhir, grup EDM The Chainsmokers, penyanyi country Chase Rice, dan grup musik rock klasik Great White juga berada di bawah pengawasan pemerintah setempat karena nekat mainkan konser musik live tanpa peduli social distancing. Faktanya, pejabat kesehatan New York telah meluncurkan penyelidikan terhadap konser amal The Chainsmokers di The Hamptons, AS.

Pelanggaran pedoman kesehatan masyarakat yang sangat menyolok ini telah membuat marah berbagai musisi lainnya, yang sudah capek-capek mematuhi pedoman kesehatan masyarakat dan menunda rencana tur mereka yang akan datang. Mereka khawatir konser ramai semacam ini dapat memperburuk penyebaran virus Corona dan menunda kembalinya mereka ke aktifitas touring (yang merupakan sumber pendapatan utama bagi mayoritas artis, bahkan sekelas Taylor Swift, Lady Gaga, dll).

Saat menanggapi konser live yang dibawakan sang penyanyi country Chase Rice belum lama ini, John Darnielle dari The Mountain Goats muncul di Twitter untuk mengatakan, “Orang-orang di antara penonton ini, bersama dengan pembawa acara ini, memastikan bahwa musisi yang berhati-hati tidak akan dapat melakukan pekerjaan mereka untuk sementara waktu, dan penonton yang berhati-hati juga tidak akan dapat melihat acara (live) dalam waktu dekat, dan terus terang, itu sangat menyebalkan”.

Penerjemah: Mohamad Shabaa El Sadiq
Editor: Dharma Samyayogi