Posted on: 09/27/20 at 8:00 am
S0RRA adalah band pengusung alternative rock asal Bandung yang terbentuk pada 2008 oleh Ari (dram, perkusi, kibord, vokal), Dika (vokal, gitar) dan Ruli (vokal, gitar). Mereka menyebut gaya musiknya dengan istilah “noise pop”, di mana alunan musik pop yang dibalut oleh berbagai bunyian efek termasuk distorsi. S0RRA terinspirasi oleh tanaman, kucing dan alien, tapi dalam perkembangannya S0RRA banyak dipengaruhi oleh diskon elektronik di pasar swalayan dan balapan liar. Pengen ketawa tapi susah.
Baca juga: Kuartet Alt-Rock Naladipha Rilis ‘Kejar Terang’ Untuk Menjadi Diri Yang Baru
Tarsius Records baru saja merilis ulang single S0RRA yang berjudul ‘The Day Thing Sees’ dalam berbagai platform musik streaming. Lagu dari tahun 2010 ini adalah salah satu lagu yang paling membuat pusing para personil S0RRA, karena harus dipendam sampai dua tahun sebelum akhirnya dirilis perdana 10 tahun lalu. Bahkan lagu ini sudah ada sebelum EP self titled tahun 2009 mereka.
Alasannya, mereka kesulitan menemukan lirik bahasa Indonesia yang pas untuk lagu ini. Sampai akhirnya ketika itu mereka menemukan tulisan lirik milik Nishkra, dan akhirnya Ruli menyanyikannya dengan judul ‘The Day Thing Sees’.
Lagu ini direkam sebagai demo live di studio RED, Bandung, selepas kuliah atau bolos kuliah ketika itu, entahlah. S0RRA sendiri berangkat dari pertemanan satu sekolah di SMA 7 Bandung. “Kami anak negeri,” kata Ari, dramer S0RRA.
Lagu ini memang tipikal S0RRA, dengan karakter noise pop yang ketika itu, nggak ada di kota mereka yang menggubrisnya, kecuali segelintir orang dari Bandung dan Jakarta yang menyukai apa pun yang mereka buat.
Baca juga: Unit Alt-Rock Malang, Tirant Rilis ‘Senandika’, Single Tentang Friksi Kedua Insan
Ok, silakan lo dengarkan sendiri lagu ‘The Day Thing Sees’ dari S0RRA dan nilai sendiri menurut… yah selera pribadi lo boleh, secara obyektif lebih keren.
Sumber: Siaran Pers
Editor: Dharma Samyayogi
Tags:
Dua band yang dikenal sebagai pengusung gaya emo/modern rock, For Revenge dan Stereo Wall berkolaborasi dalam sebuah lagu yang menyatukan energi dan karakt
Grrrl Gang. (Foto: Carkultera). Setelah lama enggak merilis musik baru, akhirnya trio alternative pop rock asal Yogyakarta, Grrrl Gang kembali menyuguhkan s
Bias. (Foto: dok. Bias). Semua orang enggak wajib jadi Feminis, tapi semua orang wajib jadi Humanis. Kesetaraan, keharmonisan, dan simbiosis mutualisme anta
Tahun 2020 enggak cuma meluluh-lantakkan industri musik, melainkan semua lini kehidupan di dunia. Sementara ini kita memang masih berada di masa pandemi Co