Posted on: 10/16/20 at 10:30 am
Seringkali kita merasa sulit untuk sekedar menggerakkan bibir, padahal otak kita sedang liar-liarnya dalam menciptakan skenario tentang kalimat apa saja yang harus kita utarakan. Ini adalah situasi menyebalkan yang sering kita hadapi, pikiran serasa penuh namun nggak tahu bagaimana menjelaskannya.
Baca juga: Mantan Band Tribute The Beatles, RABR Rilis EP Perdana Bernuansa Retro Pop Rock
Band pop asal Malang, Paruhwaktu, yang mempunyai pengalaman serupa, menyampaikan apa yang nggak bisa mereka utarakan melalui MV (Music Video) yang berjudul ‘Alexithimia’.
Pada 13 Februari lalu menjadi suatu penanda bagi Paruhwaktu, band yang terdiri dari Anita (vokal), Andhika Kusuma (gitar), dan Rizal Rosyadi (gitar). Mereka melepas single barunya, ‘Alexithymia’, yang bercerita tentang betapa sulitnya mengungkapkan perasaan dan emosi kepada orang lain. Alexithymia adalah suatu kondisi subklinis, di mana seseorang kesulitan untuk mengungkapkan emosi dan perasaan yang mereka rasakan.
Nggak banyak yang bisa disampaikan oleh Paruhwaktu di single ini, karena memang Alexithymia sendiri adalah situasi (yang bisa dibilang) normal dan bukan suatu penyakit yang mengganggu siklus kehidupan manusia. Namun walau terbilang sepele, nyatanya kesulitan dalam mengungkapkan ekspresi, emosi, dan perasaan benar-benar menutup alur komunikasi yang seharusnya berjalan dua arah antara sepasang insan yang sedang menjalin hubungan. Tentunya jika komunikasi nggak berjalan lancar, maka akan muncul masalah baru yang (bisa jadi) sangat serius.
Paruhwaktu mencoba mentransmisikan kondisi tersebut ke dalam sebuah karya musik yang cukup menenangkan. Berisi alunan musik yang lembut, vokal dari Anita seolah kawin dengan instrumental yang berisi gitar, bass dan alunan cello. Rizal yang bertanggungjawab pada departemen lirik dan aransemen, menjelaskan bahwa lagu ini sudah digarap terlebih dahulu mulai dari lirik, notasi, dan aransemen, namun belum menemukan judul yang pas.
“Awalnya lagu ini sudah sampai ada lirik , instrumen dan selesai take recording tapi belum ada judulnya. Akhirnya sebelum proses mixing-mastering kami mencari judul yang pas untuk lagu ini. Setelah ada 4 judul akhirnya kami voting bertiga dan terpilihlah Alexithymia ini”.
Kutipan penjelasan Rizal di atas menyebutkan bahwa mereka sendiri butuh waktu untuk menentukan apa yang harus mereka utarakan lewat judul dari single ini.
Berselang tujuh bulan setelah dilepasnya single ini, Paruhwaktu memutuskan untuk memvisualisasikan ‘Alexithymia’ dalam video musik. Disutradarai oleh Adam Rizton, video musik dari ‘Alexithymia’ ini membawa kita pada dimensi suatu hubungan yang saling memberikan afeksi fisik, namun terlalu sulit untuk menjelaskan betapa mereka saling menyayangi lewat ucapan. Twist yang menarik di akhir video juga memberikan kita semua pelajaran yang teramat penting dalam suatu hubungan.
Video musik ‘Alexithymia’ telah dilepas di YouTube Paruhwaktu sejak 18 September 2020. Dengan mengambil lokasi di spot populer di kota Malang seperti taman sekitar Jalan Ijen, Splendid, dan kedai kopi Coffee Belt, menandakan bahwa Malang nggak hanya kota dengan jutaan rasa untuk mengekspresikan perasaan, tapi juga merupakan kota yang memiliki jutaan alasan untuk nggak mengungkapkan perasaan tersebut.
Baca juga: Ungkapan Ikhlas Melalui Single Ketiga Satmore, ‘I Will Be Fine’ Yang Pop Jazzy
Ok, selamat menyimak video musik ‘Alexithymia’, gaesss…
Sumber: Siaran Pers
Editor: Dharma Samyayogi
Tags:
Perkenalkan penyanyi pendatang baru dari kota Jember, Jawa Timur. Nama Maltha Hilda atau cukup dipanggil Maltha saja. Belum lama ini, doi merilis single te
Setelah single 'Is It Wrong to Loving You' yang baru-baru ini meraih 1 juta streams di Spotify, Sindy Amani akhirnya melepas mini album alias EP perdananya
Rio Febrian adalah seorang penyanyi kebanggaan Indonesia yang sudah dikenal dengan lagu-lagu bertemakan romantisme. Di balik lirik yang menawan serta aluna
Setelah sukses merilis single 'Katakan Saja' dan 'Tak Sama Lagi', Khifnu kembali merilis single terbaru yang berjudul 'Dengan Yang Aku Punya' melalui