Posted on: 06/9/20 at 10:00 am
Kalau melihat, membaca atau mendengarkan kalimat “Circle Jerks” mungkin yang ada di ingatan adalah sebuah band hardcore-punk di era 1980-an yang Keith Morris adalah sebagai vokalisnya. Tapi kali ini yang dimaksudkan oleh Maio bukanlah band tersebut, walaupun mereka mengangkat nama band tersebut sebagai judul lagu yang mana adalah rilisan single kedua mereka.
Maio merupakan unit hardcore punk asal Bandung yang dibentuk di pertengahan tahun 2019. Formasi terkini dihuni oleh Aziz (vokal), Martin (gitar), Kikim (bass), Abuy (gitar), Wisong (dram).
Maret 2020 lalu, Maio sudah merilis single pertamanya sebagai perkenalan kepada khalayak ramai. Kali ini single kedua mereka akan dirilis oleh formasi band yang sama. Secara konsep musik sebenarnya tidak berbeda, memadukan riff-riff gitar ala 80’s punk disambut dengan isian fuzz pada melodi gitarnya, dengan gebukan dram yang ‘straight forward’, olah suara bass overdrive dan meramu echo pada vokalnya. Namun pada bagian intro, dramer Maio terinspirasi oleh hentakan beat berulang yang diramu oleh Phil “Philthy Animal” Taylor dramer Motorhead pada lagu klasiknya, ‘Overkill’.
‘Circle Jerks’ bila diterjemahkan adalah kelompok orang yang suka merancap. Namun menurut Aziz sebagai penulis lirik, yang ingin disampaikan bukan itu. Dia hanya meminjam terminologi itu kepada orang-orang yang seringkali di lingkungan kita menceritakan hal-hal tidak benar tentang seseorang kepada orang lain dan menyebarkannya.
‘Circle Jerk’s adalah suatu pengalaman, yang kerap terjadi pada circle alias lingkaran komunitas atau pertemanan yang saling guncing dan berisi rumor kosong tentang kepribadian kita maupun orang lain. Mereka layaknya seseorang yang sudah matang dan memiliki keahlian sangat baik, kemudian merendahkan orang lain dengan cerita-cerita omong kosong tersebut.
Single ini telah hadir di salah satu platform digital yaitu Bandcamp pada tanggal 8 Juni 2020. Putar lagu ini dengan volume keras!
https://maiopunk.bandcamp.com/track/circle-jerks
Sumber: Siaran Pers
Editor: Dharma Samyayogi
Sekelompok punk rocker di film Wonder Woman 1984. Belakangan ini para penggemar musik hardcore punk merasa gusar setelah menonton salah satu film box office
Ok guys, usai sudah, Turnamen 24 Lagu Punk Rock Indonesia Terbaik 2020 persembahan MataMata Musik yang digelar selama bulan September. Tibalah sa
Waiting Room circa 1998. (Foto: via Facebook/Waiting Room). Band veteran pengusung skacore (kombinasi ska, punk rock dan hardcore), Waiting Room telah meril
Oi oi! Selamat datang di Babak Final dari Turnamen 24 Lagu Punk Rock Indonesia Terbaik 2020, permainan seru untuk menent